Resep bubur asyura jawa – Bubur Asyura Jawa, hidangan tradisional yang menggugah selera, memiliki sejarah yang kaya dan filosofi yang mendalam. Mari kita jelajahi resepnya yang unik, variasi yang beragam, dan tradisi yang menyertainya.
Dengan bahan-bahan khas seperti kacang-kacangan, biji-bijian, dan buah-buahan kering, bubur ini melambangkan kemakmuran dan persatuan.
Pengertian Bubur Asyura Jawa: Resep Bubur Asyura Jawa
Bubur Asyura Jawa merupakan hidangan tradisional yang disajikan khusus pada peringatan Asyura, hari ke-10 bulan Muharram dalam kalender Islam. Hidangan ini sarat makna simbolis dan sejarah yang telah diwariskan turun-temurun.
Asal usul Bubur Asyura Jawa dipercaya berasal dari peristiwa Perang Karbala, di mana cucu Nabi Muhammad, Imam Hussein, beserta pengikutnya gugur dalam pertempuran melawan pasukan Yazid I. Masyarakat Jawa mengadopsi tradisi memasak bubur untuk memperingati peristiwa tersebut dan mendoakan keselamatan bagi yang telah gugur.
Bahan-Bahan Utama
Bubur Asyura Jawa biasanya dibuat dengan bahan-bahan utama sebagai berikut:
- Beras
- Kacang-kacangan (kacang hijau, kacang merah, kacang tanah)
- Sayuran (wortel, kentang, labu siam)
- Daging (daging sapi atau kambing)
- Rempah-rempah (bawang merah, bawang putih, ketumbar, kunyit)
Bahan-Bahan Khas
Selain bahan-bahan utama, Bubur Asyura Jawa juga sering ditambahkan bahan-bahan khas, seperti:
- Daun pandan
- Daun seledri
- Santan
- Kacang kedelai
- Kurma
Resep Bubur Asyura Jawa
Bubur Asyura Jawa merupakan kuliner tradisional yang dihidangkan pada perayaan Asyura, yang diperingati setiap tanggal 10 Muharram dalam kalender Hijriyah. Bubur ini memiliki cita rasa yang unik dan kaya akan nilai filosofis. Berikut adalah resep dan langkah-langkah pembuatan bubur Asyura Jawa:
Bahan-bahan:
- Beras putih 1 kg
- Santan kental 1 liter
- Gula merah 500 gram
- Gula pasir 250 gram
- Garam secukupnya
- Kayu manis 1 batang
- Cengkeh 10 butir
- Kapulaga 10 butir
- Daun pandan 2 lembar
Bahan Pelengkap:
- Kacang hijau 250 gram
- Kacang tanah 250 gram
- Ubi jalar 250 gram
- Labu kuning 250 gram
- Pisang raja 2 buah
- Nangka muda 250 gram
- Kelapa parut secukupnya
- Kurma secukupnya
Langkah Pembuatan:
- Cuci beras hingga bersih, kemudian rendam selama 30 menit.
- Rebus beras bersama santan, gula merah, gula pasir, garam, kayu manis, cengkeh, kapulaga, dan daun pandan hingga mendidih.
- Setelah mendidih, kecilkan api dan masak sambil diaduk sesekali hingga beras matang dan menjadi bubur.
- Tambahkan bahan pelengkap yang sudah direbus dan dipotong-potong, seperti kacang hijau, kacang tanah, ubi jalar, labu kuning, pisang raja, nangka muda, dan kelapa parut.
- Aduk rata dan masak hingga semua bahan matang dan kuah mengental.
- Angkat dan sajikan bubur Asyura Jawa selagi hangat, taburi dengan kurma sesuai selera.
Tips dan Trik:
- Untuk mendapatkan bubur yang lebih lembut, gunakan beras yang sudah direndam semalaman.
- Jika ingin bubur yang lebih kental, tambahkan santan kental secukupnya.
- Untuk menambah cita rasa, tambahkan rempah-rempah lain seperti jahe, pala, atau merica sesuai selera.
- Bubur Asyura Jawa dapat disimpan di lemari es selama 2-3 hari.
Variasi Bubur Asyura Jawa
Bubur Asyura Jawa memiliki variasi yang berbeda-beda di berbagai daerah, masing-masing memiliki keunikan dalam bahan dan teknik pembuatan. Berikut adalah beberapa variasi bubur Asyura Jawa yang populer:
Bubur Asyura Surabaya
- Menggunakan beras ketan putih dan hitam.
- Ditambahkan kacang hijau, kacang merah, dan kacang tanah.
- Disajikan dengan bubur sumsum dan kuah santan yang gurih.
Bubur Asyura Malang, Resep bubur asyura jawa
- Menggunakan beras putih dan merah.
- Ditambahkan biji wijen hitam dan putih.
- Disajikan dengan santan yang lebih kental dan ditaburi bawang goreng.
Bubur Asyura Semarang
- Menggunakan beras putih dan beras ketan hitam.
- Ditambahkan labu kuning, kacang hijau, dan kacang merah.
- Disajikan dengan kuah santan yang agak encer dan ditaburi gula pasir.
Bubur Asyura Yogyakarta
- Menggunakan beras putih dan beras ketan hitam.
- Ditambahkan nangka, ubi jalar, dan kacang tanah.
- Disajikan dengan kuah santan yang gurih dan ditaburi abon sapi.
Setiap variasi bubur Asyura Jawa memiliki cita rasa dan keunikan tersendiri. Popularitas dan ketersediaan masing-masing variasi juga bervariasi tergantung pada daerah dan tradisi setempat.
Filosofi dan Tradisi Bubur Asyura Jawa
Bubur Asyura Jawa tidak hanya sekadar hidangan, tetapi juga sarat akan filosofi dan tradisi yang telah diwariskan turun-temurun. Pembuatan dan penyajian bubur ini memiliki makna simbolis yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai luhur masyarakat Jawa.
Makna Simbolis Bahan-bahan
- Beras: Melambangkan kemakmuran dan rezeki yang melimpah.
- Kacang-kacangan: Melambangkan kesuburan dan keberagaman.
- Buah-buahan kering: Melambangkan kebijaksanaan dan umur panjang.
- Gula merah: Melambangkan manisnya kehidupan dan keberkahan.
- Rempah-rempah: Melambangkan kehangatan dan keharmonisan.
Tradisi Terkait Bubur Asyura Jawa
Bubur Asyura Jawa memiliki beberapa tradisi yang terkait dengannya:
- Pembagian bubur: Bubur Asyura dibagikan kepada tetangga, kerabat, dan orang-orang yang membutuhkan sebagai bentuk berbagi rezeki dan kebersamaan.
- Doa bersama: Biasanya dilakukan sebelum atau sesudah pembagian bubur, doa bersama ini bertujuan untuk memohon berkah dan keselamatan.
- Pengajian: Beberapa komunitas juga mengadakan pengajian atau ceramah keagamaan setelah pembagian bubur.
Sajian dan Penampilan Bubur Asyura Jawa
Bubur Asyura Jawa memiliki tampilan yang khas dan menarik. Teksturnya lembut dan creamy, dengan rasa manis dan gurih yang berpadu harmonis. Saat disajikan, bubur ini biasanya dihias dengan berbagai topping yang menambah keindahan dan cita rasa.
Penyajian Estetis
Untuk menyajikan bubur Asyura Jawa secara estetis, perhatikan beberapa tips berikut:
- Gunakan mangkuk atau piring yang cukup besar untuk menampung bubur dan topping.
- Tuangkan bubur ke dalam mangkuk dan ratakan permukaannya.
- Tambahkan topping sesuai selera, seperti kurma, kismis, kacang almond, dan biji wijen.
- Untuk tampilan yang lebih menarik, buat pola atau desain pada permukaan bubur menggunakan topping.
- Sajikan bubur Asyura Jawa dalam keadaan hangat untuk rasa yang lebih nikmat.
Tata Cara Penyajian
Urutan | Langkah |
---|---|
1 | Tuangkan bubur ke dalam mangkuk atau piring. |
2 | Ratakan permukaan bubur. |
3 | Tambahkan topping sesuai selera. |
4 | Buat pola atau desain pada permukaan bubur menggunakan topping (opsional). |
5 | Sajikan bubur Asyura Jawa dalam keadaan hangat. |
Ringkasan Akhir
Bubur Asyura Jawa lebih dari sekadar makanan; ini adalah cerminan budaya dan tradisi Jawa yang kaya. Menikmati hidangan ini bukan hanya tentang memuaskan lidah, tetapi juga tentang menghargai warisan dan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.